MAKALAH MODEL SISTEM UMUM PERUSAHAAN DAN PENDEKATAN SISTEM (SIM 1 ; Dosen : EGA TASSHA PERWIRA)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami
panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga kami telah menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Tujuan utama penulisan
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelompok ke-3 pada mata kuliah Sistem
Informasi Manajemen, yaitu pembuatan makalah mengenai:
“MODEL
SISTEM UMUM PERUSAHAAN dan PENDEKATAN SISTEM DALAM MEMECAHKAN MASALAH DAN
MEMBUAT KEPUTUSAN”
Meskipun
penulis telah berusaha dengan segenap kemampuan, penulis menyadari bahwalaporan
ini masih belum sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun makalah ini,
penulis harapkan guna perbaikan makalah yang selanjutnya.
Akhir kata, penulis
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi para pembacanya.
Bekasi,
09 Oktober 2018
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Sistem adalah satu kesatuan komponen
yang saling terhubung dengan batasan yang jelas bekerja bersama-sama untuk
mencapai seperangkat tujuan.Sistem informasi adalah kombinasi dari people,
hardware, software, jaringan komunikasi,sumber-sumber data, prosedur dan
kebijakan yang terorganisasi dengan baik yang dapat menyimpan, mengadakan lagi,
menyimpan, dan menyebarluaskan informasi dalam suatu organisasi.Orang
bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu sama lain
dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware), perintah dan prosedur
pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi (jaringan) dan data yang
disimpan (sumber daya data).Seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi, sistem informasi memberikan peran yang sangat penting dalam dunia
bisnis sehingga seringkali orang menggunakan keunggulan sistem informasi yang
ia gunakan sebagai kunci strategi bisnis.
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah
yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah
perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya,
sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah
perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu
perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam
mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya
akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping
itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.
Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak
informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data).
Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain
sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system).Menyiapkan
langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan
dalam mendesain sistem baru.
Sebuah perusahaan mengadakan
transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa menjalankan kegiatannya
sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan pembayaran atas
perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan
pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti
suatu prosedur standar tertentu. Komputer bermanfaat utnuk tugas-tugas
pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi menajemen
melkasanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem pengolahan
data. Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan komputer
untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi pengambilan keputusan
2. Tujuan
Tujuan dari penulisan
makalah ini adalah untuk mengetahui peranan sistem informasi manajemen dalam
sebuah perusahaan.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Model Sistem Umum Perusahaan
1.1 Pengertian
model
Model sistem umum pada perusahaan adalah
dimana penyerdahanaan objek, yang terdiri dari
berbagai jenis model yang digunakan oleh perusahaan beserta kegunaan model itu sendiri yang mempengaruhi juga di perusahaan
agar mempermudah pengertian, komunikasi,
dan memperkirakan masa depan. Yang biasa digunakan oleh perusahaan adalah model sistem informasi fisik
dan konseptual. Dan pada pendekatan sistem adalah sebagai perwjudan manajer dalam pengambilan keputusan dan
memecahkan masalah pada perusahan
tersebut. Terdapat empat jenis model diantaranya:
·
Model Fisik
Adalah penggambaran / bentuk-bentuk entitas dalam
bentuk tiga dimesi. Model fisik berukuran lebih kecil dari aslinya dan biasanya
yang digunakan dalam dunia bisnis berupa prototype model baru, Cth: Maket Pusat
Pembelanjaan & Protoype mobil baru.
·
Model
Naratif
Adalah penggambaran entitas secara lisan atau
tulisan. Semua komunikasi bisnis adalah model naratif, sehingga model model
naratif merupakan model yang paling popular, Cth: Cerita & Narasi.
·
Model
Grafik
Adalah model yang mewakili entitasnya dengan
menggunakan garis, symbol dan bentuk dengan sedikit penjelasan naratif, Cth: Bagan arus (flowchart) dan
diagram arus data (data flow diagram – DFD).
·
Model matematika
Sebagian besar perhatian dalam pembuatan bisnis (business
modeling) saat ini tertuju pada model matematika. Keunggulannya, ketelitian
dalam menjelaskan hubungan antara berbagai bagian dari suatu objek, Cth:
formula & persamaan matematika,
BEP
= TFC / P – C
BEP : Break Event Point, TFC : Total Fixed Cost, P : Price, C : Cos
BEP : Break Event Point, TFC : Total Fixed Cost, P : Price, C : Cos
1.2 Konsep dasar model sistem umum
perusahaan
Konsep
Dasar Model menggunakan Sistem Konseptual, yakni sebagai system terbuka dapat mengendalikan operasinya sendiri,
sebagian tidak. Pengendalian dicapai dengan menggunakan
umpan balik (feedback), yang menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari system ke mekanisme-mekanisme
pengendalian dan dari mekanisme pengendalian kembali
ke system. Contoh dari mekanisme pengendalian adalah manajemen perusahaan, yang menggunakan dimensi informasi:
· · Relevansi
Berkaitan
dengan masalah yang terjadi. Manajer harus mampu memilih informasi yang
diperlukan tanpa membaca seluruh informasi mengenai subyek lain.
· · Akurasi
Idealnya,
semua informasi harus akurat, tetapi peningkatan ketelitian sistem menambah
biaya. Karena alasan tersebut, manajer terpaksa menerima ketelitian yang kurang
dari sempurna. Kasus aplikasi pembayaran gaji, penagihan dan piutang, menuntut
ketelitian 100 %.
· ·
Ketepatan waktu
Informasi
harus tersedia untuk memecahkan masalah sebelu situasi krisi menjadi tidak
terkendali atau kesempatan menghilang. Manajer harus mampu memperoleh informasi
yang menggambarkan apa sedang terjadi saat ini, selain apa yang telah terjadi
di masa lampau.
· · Kelengkapan
Manajer
harus mampu memperoleh informasi yang menyajikan gambaran lengkap dari suatu
permasalahan atau penyelesaian. Namun, rancangan sistem seharusnya tidak
menenggelamkan manajer dalam lautan informasi. Istilah kelebihan informasi
(information overload) mengakui adanya bahaya dari informasi yang terlalu
banyak. Manajer harus mampu menentukan jumlah rincian yang diperlukan.
1.3 Penggunaan Model Sistem Umum
Model sistem umum adalah pendekatan yang dilakukan berdasarkan
penggunaan komputer dalam bisnis, mencakup hal semua sistem informasi di segala
jenis organisasi, dan sarana yang digunakan.
Model sistem umum terdiri dari sistem fisik dan sistem konseptual.
A. Sistem
fisik
Sistem
fisik merupakan system yang terbuka yang berhubungan dengan lingkunganya,
sering diibaratkan perusahaan mengubah sumberdaya (input) menjadi produk
(output) sistem fisik dibedahkan menjadi 4, yaitu:
· Arus Materia
Bahan input diterima dari pemasok bahan mentah, suku cadang, dan komponen assembling. Bahan disimpan dalan tempat penyimpanan (inventarisasi bahan mentah) sampai bahan tsb digunakan untuk proses transformasi. Kemudian dimasukkan ke aktivitas manufaktur (inventarisasi proses kerja). Pada akhir transformasi bahan mentah sekarang menjadi bentuk akhir, disimpan dalam tempat penyimpanan (inventarisasi produk akhir) kemudian dikirim ke pelanggan.
· Arus Personil
Input personil berasal dari beberapa tempat dlm lingkungan. Perusahaan mendapat personel dari beberapa sumber untuk memenuhi kebutuhan yang beraneka ragam. Input personel biasanya diproses oleh bagian personalia kemudian ditempatkan dalam berbagai area fungsi. Dalam area tsb personil mengalami proses transformasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Beberapa diantaranya mungkin akan meninggalkan perusahaan setelah bergabung sebentar dan yang lain bias bertahan sampai berpuluh tahun. Bagian personalia juga memproses penghentian karyawan.
· Arus Mesin
Arus sumber fisik yang paling sederhana. Diperoleh dari pemasok yg menjalankan
manufaktur dan mendistribusinya. Mesin biasanya berada dlm jangka waktu panjang. Dalam beberapa hal mesin bisa menjadi kuno atau tidak dapat digunakan lagi. Dalam kasus lain bisa ditukar dengan model baru atau dijual pada perusahaan yang masih
menggunakan.
· Arus Uang
Uang utamanya diperoleh dari pemilik yang menanamkan modal investasinya dan
daripelanggan yang memberi pendapatan dari penjualan perusahaan. Sumber lain lembaga
keuangan yang memberi pinjaman dan suku bunga pada investasi dan dari pemerintah yangmemberi pinjaman uang dan dana bantuan. Tanggung jawab pengontrolan uangberada pada bagian akunting. Bagian penerimaan mengumpulkan uang yang dimiliki perushaan
Bahan input diterima dari pemasok bahan mentah, suku cadang, dan komponen assembling. Bahan disimpan dalan tempat penyimpanan (inventarisasi bahan mentah) sampai bahan tsb digunakan untuk proses transformasi. Kemudian dimasukkan ke aktivitas manufaktur (inventarisasi proses kerja). Pada akhir transformasi bahan mentah sekarang menjadi bentuk akhir, disimpan dalam tempat penyimpanan (inventarisasi produk akhir) kemudian dikirim ke pelanggan.
· Arus Personil
Input personil berasal dari beberapa tempat dlm lingkungan. Perusahaan mendapat personel dari beberapa sumber untuk memenuhi kebutuhan yang beraneka ragam. Input personel biasanya diproses oleh bagian personalia kemudian ditempatkan dalam berbagai area fungsi. Dalam area tsb personil mengalami proses transformasi baik secara langsung maupun tidak langsung. Beberapa diantaranya mungkin akan meninggalkan perusahaan setelah bergabung sebentar dan yang lain bias bertahan sampai berpuluh tahun. Bagian personalia juga memproses penghentian karyawan.
· Arus Mesin
Arus sumber fisik yang paling sederhana. Diperoleh dari pemasok yg menjalankan
manufaktur dan mendistribusinya. Mesin biasanya berada dlm jangka waktu panjang. Dalam beberapa hal mesin bisa menjadi kuno atau tidak dapat digunakan lagi. Dalam kasus lain bisa ditukar dengan model baru atau dijual pada perusahaan yang masih
menggunakan.
· Arus Uang
Uang utamanya diperoleh dari pemilik yang menanamkan modal investasinya dan
daripelanggan yang memberi pendapatan dari penjualan perusahaan. Sumber lain lembaga
keuangan yang memberi pinjaman dan suku bunga pada investasi dan dari pemerintah yangmemberi pinjaman uang dan dana bantuan. Tanggung jawab pengontrolan uangberada pada bagian akunting. Bagian penerimaan mengumpulkan uang yang dimiliki perushaan
B. Sistem
konseptual
Sistem
konseptual adalah sebagian sistem terbuka yang dapat mengendalikan operasinya
sendiri. Pengendalian dicapai dengan menggunakan lingkaran yang terdapat di
dalam sistem. Lingkaran tersebut dinamakan lingkaran umpan balik, lingkaran ini
menyediakan suatu jalur bagi sinyal-sinyal dari sistem ke mekanisme
pengendalian dan sebaliknya.
Mekanisme
pengendalian adalah sejenis alat yang menggunakan sinyal umpan balik untuk
mengevaluasi kinerja sistem dan menentukan apakah perlu dilakukan tindakan
perbaikan.
Sistem
lingkaran (simpul) tersebut dibedakan menjadi 2 jenis yakni:
1. Sistem lingkaran (simpul) terbuka.
Sistem yang mempunyai simpul feedback & mekanisme kontrol.
1. Sistem lingkaran (simpul) terbuka.
Sistem yang mempunyai simpul feedback & mekanisme kontrol.
2. Sistem
lingkaran (simpul) tertutup.
Sistem yang tidak mempunyai simpul feedback dan mekanisme kontrol.
Sistem yang tidak mempunyai simpul feedback dan mekanisme kontrol.
· Berdasarkan uraian-uraian sebelumnya telah jelas mengenai bentuk model sistem
umum, yang dapat diterapkan pada jenis-jenis organisasi yang ada pada saat ini, walaupun
perlu adanya beberapa modifikasi. Misalnya penggunaan model sistem umum pada
organisasi yang menghasilkan produk dan jasa.
Semua sumber daya fisik mengalir melalui sistem fisik sebuah pasar swalayan. Arus utama adalah material, yaitu bahan makanan dan barang-barang lain yang dijual. Arus personil terdiri dari manajer toko, kasir, pegawai gudang, dan orang-orang lain yang dipekerjakan untuk suatu jangka waktu dan akhirnya berhenti. Sejumlah kecil mesin digunakan, yaitu alat pembaca bar code di kasir. Terdapat pula mesin-mesin di belakang layar seperti komputer, kalkulator dan telepon. Alat lainnya mencakup lemari pendingin, kotak peraga, dan rak-rak untuk menempatkan barang dagangan yang akan dijual. Arus uang ke pasar swalayan disediakan oleh para pelanggan, dan arus keluar terutama berbentuk pembayaran kepada para pemasok, pegawai dan pemilik.
Proses transformasi meliputi membuka karton dan mengatur barang dagangan di rak. Dengan perkataan lain adalah semua kegiatan yang membuat berbagai produk siap untuk dijual secara mudah dan menarik.
Elemen manajemen dalam sistem konseptual terdiri dari manajer toko dan para asisten manajer.
Pengolah informasi adalah komputer toko tersebut, yang mengendalikan alat pembaca bar code dan
menyediakan harga-harga untuk berbagai barang. Komputer juga mengirim data ke kantor pusat yang
menyebutkan barang-barang yang akan dipesan, menyediakan statistik penjualan, dan sebagainya.
Standar kinerja paar swalayan ditetapkan bersama oleh kantor pusat dan manajemen toko. Standar
dalam bentuk kuota penjualan dan anggaran operasi memberi para manajer panduan mengenai
tingkat kinerja yang harus dicapai. Manajer menggunakan pengamatan dan pengolah informasi untuk
memantau kinerja aktual dan membandingkannya dengan standar.
Manajer menerima sejumlah laporan yang menunjukkan barang mana yang laku, dan yang tidak. Manajer menanggapi laporan tersebut dengan mengambil tindakan seperti menyesuaikan jumlah pesanan, mengatur ulang rak, mengadakan obral, serta menambah papan tanda dan rak promosi. Laporan tersebut juga dapat menunjukkan jam dan hari dimana penjualan sangat tinggi dan sangat rendah. Informasi tersebut berguna untuk mempekerjakan dan menjadualkan para pegawai agar dapat memberikan pelayanan yang memadai bagi pelanggan.
Manajer pasar swalayan menggunakan informasi dari pengolah informasi, ditambah standar-standar yang ada, sebagai dasar untuk membuat sejumlah perubahan dalam sistem fisik sehingga pasar swalayan dapat terus bekerja menuju tujuannya.
2. Kantor Pengacara
Biasanya terdiri dari sejumlah kecil kaum profesional yang telah dididik secara khusus dan disahkan untuk melaksanakan tugas-tugas mereka. Tugas mereka lebih menekankan aktivitas mental daripada
fisik. Arus materialnya sangat sedikit, terutama berupa perlengkapan pencatatan (misal kertas, dan pensil).
Setiap kantor pengacara merupakan sistem fisik yang terkendali. Pada kantor yang besar, pengendalian dilaksanakan oleh beberapa orang yang disebut partner. Tanggung jawab utama para partner adalah memastikan bahwa perusahaan mencapai tujuannya.
Standar kinerjanya kemungkinan besar tidak serinci standar di pasar swalayan. Kantor pengacara itu mungkin tidak berusaha untuk menangani sekian banyak kasus atau memenangkan sekian persen persidangan. Namun, kita mengasumsikan tujuan pada laba, karena partner mengerti bahwa laba adalah kunci kelangsungan operasi.
Proses transformasinya adalah mengubah klien dengan permasalahan hukum menjadi klien yang masalah hukumnya terselesaikan. Hal tersebut dilakukan oleh para pengacara, yang merupakan sumber daya terpenting bagi perusahaan.
Bahkan meskipun standar-standar formal mungkin tidak ada, para partner mengetahui tingkat kinerja yang diperlukan supaya perusahaan berhasil. Jika standar intuitif tidak tercapai, dibuat sejumlah keputusan untuk mengubah sistem fisik. Misalkan, jika terlalu sedikit permasalahan hukum yang diubah menjadi solusi (kalah dalam banyak kasus), pengacara tambahan dapat dipekerjakan, pengacara yang sekarang ada dapat diganti, mahasiswa dapat bekerja paruh waktu untuk melakukan penelitian perpustakaan, dan seterusnya.
Model sistem umum memberikan suatu struktur bagi elemen-elemen dasar setiap kantor-kantor pengacara.
2. Pendekatan Sistem
2.1 Pemahaman dasar pemecahan masalah dan pembuatan keputusan
1. Masalah adalah
suatu kondisi yg memiliki potensi utk menimbulkan kerugian luar biasa atau
menghasilkan keuntungan luar bisa.
2. Jadi pemecahan masalah
berarti tindakan memberi respon terhadap masalah untuk menekan akibat buruknya
atau memanfaatkan peluang keuntungannya.
3. Pentingnya
pemecahan masalah bukan didasarkan pada jumlah waktu yang dihabiskan tetapi
pada konsekuensinya.
4. Keputusan adalah
pemilihan suatu strategi atau tindakan.
5. Pengambilan
keputusan adl tindakan memilih strategi atau aksi yg manajer yakini akan
memberikan solusi terbaik atas masalah tsb.
6. Salah satu kunci
pemecahan masalah adalah identifikasi berbagai alternatif keputusan.
7. Setelah berbagai
alternatif diidentifikasi, sistem informasi dapat digunakan untuk mengevaluasi
tiap alternatif.
Evaluasi
ini harus mempertimbangkan berbagai kendala
1.
Kendala intern
dapat berupa SD yg terbatas, seperti kurangnya bahan baku, modal kerja, SDM yg
kurang memenuhi syarat, dll.
2.
Kendala
lingkungan dapat berupa tekanan dari berbagai elemen lingkungan, seperti
pemerintah atau pesaing untuk bertindak menurut cara tertentu.
Struktur
masalah
1.
Masalah
terstruktur terdiri elemen-elemen dan hubungan-hubungan antar elemen yang
semuanya dipahami oleh pemecah masalah.
2.
Masalah tak
terstruktur berisikan elemen-elemen atau hubungan-hubungan antar elemen yang
tidak dipahami oleh pemecah masalah.
3.
Masalah
semi-terstruktur adalah masalah yang berisi sebagian elemen – elemen atau
hubungan yang dimengerti oleh pemecah masalah.
Pendekatan
Sistem
Proses
pemecahan masalah secara sistematis bermula dari John Dewey yang mengidentifikasi 3 seri penilaian yang terlibat dalam
memecahkan masalah suatu kontroversi secara memadai yaitu :
1.
Mengenali
kontroversi
2.
Menimbang klaim
alternative
3.
Membentuk
penilaian
Kerangka
kerja yang dianjurkan untk pengunaan computer dikenal sebagi pendekatan system. Serangkaian
langkah-langkah pemecahan masalah yang memastikan
bahwa masalah itu pertama-tama dipahami,
solusi alternative dipertimbangkan,
dan solusi yang dipilih bekerja.
2.2
Tahapan pemecahan masalah dengan menggunakan pendekatan system
CBIS
dapat digunakan sebagi system dukungan (support
system) saat menerapkan pendekatan
system.
1.
Usaha persiapan
3
langkah persiapan tidak harus dilaksanakan secara berurutan, karena ketiganya bersama- sama menghasilkan kerangka piker yang
diinginkan untuk mengenai masalah.
a)
Memandang
perusahaan sebagai suatu system
b)
Mengenal system
lingkungan
c)
Mengidentifikasikan
subsistem-subsistem perusahaan
2.
Usaha definisi
Usana
definisi mencakup pertama-tama menyadari bahwa suatu masalah ada atau akan ada (identifikasi masalah) dan kemudian
cukup mempelajarinya untuk mencari untuk
mencari solusi (pemahaman masalah)
a)
Bergerak dari
tingkat system ke sub system
b)
Menganalisis
bagian system dalam suatu urutan tertentu
3.
Usaha pemecahan
Usaha
pemecahan meliputi pertimbangkan berbagai alternative yang layak (feasible),
pemilihan alternatif terbaik, dan penerapannya.
2.3
Faktor manusia yang mempengaruhi pemecahan masalah
Tiap
manajer memiliki gaya pemecahan masalah yang unik. Gaya mereka mempengaruhi bagaimana mereka terlibat dalam merasakan
masalah, mengmpulkan informasi, dan menggunakan
informasi.
-Merasakan
masalah (Problem solving styles)
Manajer
dapat dibagi dalam 3 kategori dasar dalam hal gaya merasakan masalah mereka, yaitu bagaimana mereka menghadapi masalah.
1.
Penghindar
masalah (problem avoider), manajer
mengambil sikap positif dan menganggap semua baik-baik saja. Ia berusaha
menghalangi kemungkinan masalah dengan mengabaikan informasi atau
menghindarinya sepanjang perencanaan.
2.
Pemecah masalah
(problem solver), manajer ini tidak
mencari masalah juga tidak menghalanginya. Jika timbul suatu masalah, masalah
tersebut dipecahkan.
3.
Pencari masalah
(problem seeker), manajer ini
menikmati pemecahan masalah dan mencarinya.
- Mengumpulkan
informasi (information-gathering styles)
Manajer
dapat menunjukan salah satu dari 2 gaya mengumpulkan informasi atau sikap terhadap total volume informasi yang
tersedia :
1.
Gaya teratur (perceptive style), manajer jenis ini
mengikuti management by exception dan menyaring segala sesuatu yang tidak berhubungan
dengan area minatnya.
2.
Gaya menerima (receptive style), manajer jenis ini
ingin melihat semuanya, kemudian menentukan apakah informasi tersebut bernilai
baginya atau orang lain dalam organisasi.
-Menggunakan
informasi
Manajer
juga cenderung lebih menyukai salah satu dari dua gaya menggunakan informasi (information using style) :
1.
Gaya sistematis
(systematic style), Manajer memberi perhatian khusus untuk mengikuti suatu
metode yang telah ditetapkan..
2.
Gaya intuitif
(intuitive style), Manajer tidak lebih menyukai suatu metode tertentu tetapi
menyesuaikan pendekatan dengan situasi. Manajer terlibat dalam pemecahan
masalah untuk pengambilan keputusan yang efektif dan efisien. Sistem Konseptual
adalah suatu sistem pemecahan masalah yang terdiri dari manajer, informasi dan
standar. 2 elemen lain masuk dalam proses perubahan masalah menjadi solusi
(solusi alternatif dan kendala).
BAB III
3.1 KESIMPULAN
Sistem informasi memiliki peran yang sangat
penting dalam sebuah organisasi. Sistem informasi
memiliki peran dalam menunjang kegiatan bisnis operasional,menunjang manajemen dalam pengambilan keputusan,
dan menunjang keunggulan strategi kompetetif organisasi.
Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai
sebuah bangunan piramida, dimana lapisan
dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari
sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi
manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dari sumber daya sistem informasi
untuk membantu perencanaan
taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi untuk
mendukung perencanaan dan perumusan
kebijakan oleh tingkat manajemen. Sehingga bangunan piramida tersebut dapat menjadi pondasi bagi perusahaan untuk
meningkatkan sistem manajemen
dalam perusaan tersebut.
Daftar Pustaka
julia.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/32236/Model+Sistem+Umum+Perusahaan.doc
jenis-jenis model sistem umum perusahaan/
Komentar
Posting Komentar